4 Fakta Menarik Dari Pembalap F1 Aryton Senna

Pada tanggal 1 Mei 2023, tepat 29 tahun meninggalnya pembalap F1 yang bernama Aryton Senna, berikut admin akan memberikan infromasi dari fakta menarik pada saat ia balapan.

Juara dunia F1 tiga kali Aryton Senna sangat memiliki charisma yang besar. Terutama pada saat sepanjang kariernya di dalam ajang balap F1 sejak pada tahun 1984 sampai pada saat ia meninggal pada 1 Mei 1994.

Bagi para fans F1 pada saat ini, mungkin dari Sebagian besar masih belum terlalu banyak mengetahui sepak terjangnya di dalam arena balap. Berikut di bawah ini ada fakta menarik yang telah dilakukan Aryton Senna pada saat balapan.

  • Menang balapan menggunakan mobil yang praktis tanpa rem

Jika dipikirkan, rasanya tidak mungkin untuk mengendalikan mobil balap yang memiliki rem telah habis sepenuhnya. Tetapi pada saat di Snetterton, Inggris, pada saat balap Formila Ford di tahun 1982, Senna telah melakukan sesuatu yang bahkan mekanik yang sudah berpengalaman pun menganggapnya mustahil.

Kemudian setelah start dari tempat pertamanya, Senna telah mengalami masalah rem pada saat mencoba memperlambat untuk menghindari puing – puing dari kecelakaan pada saat di dalam lap pertama.

Kemudian ia pun akhirnya menjadi kehilangan beberapa posisi dan harus beradaptasi dengan cara gaya mengemudi yang baru. Tetapi akhirnya, Senna pun berhasil mendapatkan kembali keunggulannya dan finish terdepan hanya saja menggunakan rem belakang.

  • Dianggap sebagai yang terbaik oleh para pembalap F1

Pada saat bulan Desember 2009, majalah inggris, Autosport, telah melakukan pemungutan suara kepada semua pembalap yang hidup dan setidaknya pernah sekali balap di dalam F1.

Dengan menanyakan siapa yang mereka anggap sebagi pembalap terbaik yang pernah ada di dalam F1. Kemudian secara keseluruhannya itu, dengan 217 suara menjawab pemenangnya yakni Ayrton Senna.

  • Finish memenangkan balap F1 hanya memakai gigi enam

Hal ini terjadi di Grand Prix Brasil pada tahun1991. Pada bagian lap ke 66, Senna menyadari bahwa ia telah kehilangan gigi ketiga dapa mobilnya itu. Senna pun mencoba pindah ke bagian gigi empat, tetapi hal itu tidak berhasil. Senna pun akhirnya menyelesaikan empat lap terakhirnya hanya dengan cara menggunakan gigi ke enam saja.

  • Menyelamatkan nyawa pembalap lain di tengah – tengah trek

Senna menghentikan mobil McLaren yang ia kemudikan itu di dalam tengah lintasan untuk dapat membantu Erik Comas, pada saat sesi Latihan di GP F1 Belgia pada tahun 1992.

Comas menabrak dinding, dan kemudian Senna tidak berpikir lama ia langusng menghentikan mobilnya kemudian berlari kea rah mobil Ligier yang dikemudikan oleh Comas.

Mobil Comas itu pun mengalami kebocoran bahan bakar dan juga dapat meledeak kapan saja, sementara Comas pun pingsan. Kemudian Senna pun mematikan mesinnya, untuk dapat menghindari kerjadian yang terburuk.